John Frusciante, TENTANG APA, KENAPA DAN BAGAIMANA, Hillel Slovak overdosis. Jack Irons tak sanggup melanjutkan

 

John Frusciante, TENTANG APA, KENAPA DAN BAGAIMANA, Hillel Slovak overdosis. Jack Irons tak sanggup melanjutkan

Keanggotaan John Frusciante di Thelonious Monster hanya bertahan lima menit — karena Chili Peppers langsung “menculiknya” di tengah audisi.

Pada Agustus 1988, Anthony Kiedis dan Flea berada di titik rapuh. Mereka mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa sebenarnya Red Hot Chili Peppers itu. Apa yang membuat mereka unik. Seperti apa gitaris yang mereka butuhkan. Namun menjelaskan DNA band ini terasa mustahil — seperti mencoba menjabarkan listrik.

Dua bulan sebelumnya, tragedi terjadi: Hillel Slovak overdosis. Drummer Jack Irons tak sanggup melanjutkan dan langsung keluar. Kiedis pergi ke Meksiko untuk merehabilitasi diri. Saat kembali, ia dan Flea melihat sisa-sisa band mereka dan sungguh-sungguh mempertanyakan apakah semuanya harus tetap berjalan.

Namun mereka memilih melanjutkan. Mereka memanggil beberapa pemain sementara — DH Peligro dari Dead Kennedys, lalu gitaris funk legendaris Duane “Blackbyrd” McKnight. McKnight luar biasa, Kiedis bahkan menyebutnya “salah satu gitaris terbaik yang gentayangan di planet ini.” Tetapi riff dan ide-idenya terdengar seperti lagu McKnight — bukan lagu Chili Peppers. Yang mereka butuhkan adalah darah baru. Energi segar. Funk muda yang liar. Dan mereka tidak tahu di mana menemukannya.

Sementara itu, ada seorang anak muda yang sudah lama terobsesi pada mereka: John Frusciante. Ia baru remaja ketika pertama kali melihat Chili Peppers tampil di Variety Arts Center. Sejak saat itu, ia tersambar petir. “Musik mereka berarti segalanya bagiku,” katanya kelak. Ia bahkan membeli tiket untuk teman-temannya agar mereka mau ikut melihat band yang ia anggap harus disaksikan semua orang.

John mempelajari setiap riff, setiap lick, setiap bassline. Pada usia enam belas tahun, ia nekat pindah ke Los Angeles hanya agar lebih dekat dengan band idolanya.

Ketika Hillel meninggal, John secara tak sengaja menyebut bahwa ia bermain gitar. Kabar itu sampai ke Flea, yang langsung mengundangnya dalam jam session. Mereka rekaman di apartemen Flea. Setelahnya, Flea berkata kepada Kiedis: “Anak ini… dia lebih cocok dengan kita.”

Masalahnya? Anak itu baru berumur delapan belas tahun. Dan belum pernah bermain di band mana pun.

Lalu telepon berdering: Bob Forrest dari Thelonious Monster mencari gitaris. Ia meminta rekomendasi dari Kiedis.

Kiedis sudah tahu jawabannya. Ia menyuruh Forrest berhenti mencari. Ia bilang ia punya orang yang tepat — dan ia sendiri akan mengantar John ke audisinya.

Yang tidak ia katakan: ia juga membutuhkannya untuk Chili Peppers.

Mereka tiba di garasi Bob Forrest. Kiedis dan Flea duduk di pinggir, diam, seperti dua penjaga kuil yang sedang mengamati calon penerus takhta funk-rock. John gugup bukan main — “Aku bahkan belum pernah bermain di band sebelumnya,” katanya. Baginya, masuk Thelonious Monster terasa “seperti berjalan ke Vatikan dan langsung ditahbiskan menjadi Paus.”

Ia mulai bermain.

Dan ruangan itu langsung berubah.

John tidak sekadar bagus — ia meledakkan tempat itu. Forrest, gitaris Dix Denney, semua yang hadir hanya bisa terpaku. Bagi Kiedis, momen itu terasa “seperti seorang teman lama yang sudah meninggal tiba-tiba masuk membawa gitar dan ampli, lalu berkata, ‘Ayo kita mulai lagi.’” Getaran funk yang keluar dari gitar John begitu murni sampai Kiedis yakin ia tak akan pernah merasakan sensasi seperti itu lagi.

Bob Forrest pun langsung menunjuk: “Oke, kamu masuk.”

John merayakannya dalam hati.

Forrest dan Kiedis berdiskusi cepat. Lalu Kiedis menarik John ke samping dan menjatuhkan “bom” yang mengubah sejarah Chili Peppers:

“Maksudnya… kamu masuk Chili Peppers.”

Keanggotaan John di Thelonious Monster selesai dalam lima menit.

Hari itu juga, Kiedis harus memecat McKnight. John menelepon Forrest, menjelaskan bahwa ia tidak jadi bergabung. Forrest — yang jelas kesal karena gitarisnya baru saja dicomot di tempat — hanya mengatakan apa yang sebenarnya sudah ia curigai ketika Kiedis bersikeras mengantar John:

“Aku sudah tahu itu bakal terjadi.”

Kiedis menghabiskan dua bulan berusaha menjelaskan kepada orang-orang apa itu Chili Peppers, apa yang mereka cari, dan siapa yang cocok. Ia tak pernah bisa merumuskannya.

Namun begitu John memainkan gitarnya di garasi Bob Forrest, semua terjawab. Dan sejak detik itu, Kiedis tidak mungkin membiarkan anak itu bermain untuk band lain.

Post a Comment

Previous Post Next Post